Rabu, 28 Agustus 2013

Pupuk Rahasia Para Pebonsai

Pupuk Atonik Zat Pengatur Tumbuh Tanaman

Pupuk Bonsai Atonik 
Pupuk Atonik Zat Pengatur Tumbuh Tanaman 
Pupuk Atonik adalah zat pupuk pengatur tumbuh tanaman (zpt). Pupuk Atonik ini jika dilarutkan dalam air berbentuk air berwarna tua. Atonik bermanfaat untuk meningkatkan jumlah bobot buah dan dapat menghambat dan menekan berkembangnya beberapa penyakit tanaman.

Untuk tanaman jenis bonsai sangat dianjurkan menggunakan pupuk bonsai yang dapat mengatur tumbuh tanaman seperti zat pengatur tumbuh tanaman dalam pupuk Atonik ini. 


Fungsi atau Kegunaan Pemakaian Pupuk Atonik: 
1. Semua tanaman dapat dengan cepat tumbuh merata.
2. Pemulihan tumbuhan misalnya pada daun dan batang yang rusak dengan cepat.
3. Mampu menyediakan produk kualitas yang lebih baik.
4. Melindungi terhadap berbagai kondisi pertumbuhan negatif tanaman. 

Metode Kerja Pupuk Atonik Pada Tumbuhan 
Melewati mudah diserap oleh tanaman dan mempercepat gerakan getah sel. 
Dengan demikian, hidup memberikan kekuatan untuk semua sel-sel tanaman perkecambahan, perakaran, membuat dampak positif pada persiapan pengembangan dan pematangan. 
Khususnya, memiliki efek penting pada fertilisasi. 


K-LINK Bioboost


merupakan pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme tanah yang unggul, bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai hasil proses biokimia tanah. Kombinasi penggunaan K-LINK Bioboost dengan pupuk kimia, pupuk kandang atau kompos akan sangat baik untuk meningkatkan produktivitas lahan sehingga hasil pertanian akan meningkat baik mutu maupun jumlah hasil panennya.


Komposisi K-LINK Bioboost1. Azotobacter sp 2,5 x 108 – 105 cfµ/ml2. Azospirillum sp 3 x 107 – 105 cfµ/ml3. Bacillus sp 3,5 x 107 – 105 cfµ/ml4. Pseudomonas sp 7 x 105 – 104 cfµ/ml5. Cytophaga sp 1,5 x 104 – 103 cfµ/ml

Keunggulan dan Manfaat K-LINK Bioboost1. Bentuk cair sehingga mudah dan cepat diserap oleh tanah2. Mengandung bakteri unggul hasil proses isolasi dan pembiakan murni, tidak mengandung bahan yang bersifat najis seperti kotoran hewan dan tidak mengandung bakteri patogen yang berbahaya (E.Coli & Salmonella) sehingga aman bagi pelaksanaan pada lahan.3. Meningkatkan proses biokimia tanah sehingga menyediakan unsur Nitrogen (N) unsur P(Phosfor) dn K(Kalium) yang cukup dan mudah diserap oleh tanaman4. Hasil biokimia dari bakteri dalam tanah menghasilkan hormon pertumbuhan alami Gibrelin, sitokinin (Kiretin & Zeatin), serta Auksi (AA)5. Menghemat penggunaan pupuk kimia 50 s/d 60%6. Memperbaiki struktur tanah sehingga lebih subur dengan menguraikan residu pestisida di dalam tanah7. Mempercepat pertumbuhan sehingga panen lebih cepat8. Meningkatkan kapasitas penyerapan tanah terhadap udara dan air9. Meningkatkan hasil panen hingga 20%-50% dari kondisi awal 10. Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman baik pertanian, perkebunan dan kehutanan dan berbagai jenis lahan dan ramah lingkungan.



PERHATIAN PENTING
1. Aplikasi penggunaan pupuk K-LINK Bioboost tidak boleh dicampurkan sekaligus dengan pupuk kimia atau pestisida
2. Lakukan pemupukan K-LINK Bioboost lebih dulu 3 s/d 5hari sebelum pemupukan kimia
3. Pupuk K-LINK Bioboost yang sudah dibuka kemasannya masih bisa di simpan dan digunakan lagi selama belum tercampur dengan air


Para Seniman Bonsai Hebat Dunia

Merawat dan memelihara bonsai bukanlah pekerjaan yang instan / cepat tetapi diperlukan metode , trik dan kesabaran untuk merawat serta membentuk bonsai. Seni Bonsai adalah seni yang membutuhkan waktu yang lama karena obyek kita adalah mahluk hidup yaitu tumbuhan. Karena kerumitan inilah maka sudah sewajarnya jika setiap orang menghargai hasil karya sang seniman. Bentuk bonsai yang terpampang indah dan artistik tidak serta merta cantik tetapi membutuhkan polesan dan seni sehingga bentuk awal tumbuhan dengan bentuk akhirnya akan sangat berbeda. Berikut ini adalah para seniman bonsai yang karya karyanya telah begitu mempesona banyak penggemar bonsai di seluruh dunia.

A. Masahiko Kimura
  
Masahiko Kimura adalah pemegang saham bonsai sekaligus seniman dan praktisi judo terkenal yang brutal . Kimura sangat terkenal di seluruh dunia .Dia pertama kali mulai belajar bonsai dalam rangka untuk menyenangkan hati ibunya. Dia mampu membuat terkenal industri bonsai ini karena cara dia mampu membentuk kayu mati..


B. Lindsey Bebb
  
Lindsey Bebb adalah salah satu seniman bonsai terkemuka Australia . Dia telah membentuk berbagai jenis bonsai selama hampir 40 tahun dan telah membangun bisnis yang sukses di pekerjaannya yaitu hanya menjalankan toko ritel terakreditasi penuh bonsai di Australia.

C. Ben Oki
  
Ben Oki adalah seniman bonsai berbintang. lanskapis dan tukang kebun dengan gelar bisnis dari salah satu bisnis yang paling bergengsi sekolah Jepang ini telah menciptakan kebun untuk bintang film seperti Cybil Shepherd. Semua karyanya menunjukkan tipe2 membonsai zaman klasik, walaupun ia belajat dari master asli bonsai modern, John Naka.


D. Jhon Naka
   
Mendiang John Naka adalah seniman bonsai yang paling terkenal Amerika di zamannya. Meskipun ia lahir di AS, ia kembali ke Jepang untuk belajar bonsai pada usia yang sangat muda. Dia aktif membuat bonsai Amerika dengan jumlah banyak tahun 1950-an dan 60an


E. Robert Steven (Indonesia)
Robert Steven adalah salah satu seniman bonsai yang terkenal di Indonesia. Dia dikenal pantang menyerah untuk teknik " penjing " pada bonsai .pekerjaan lainnya si Robert tidak memiliki sifat-sifat indah seperti keindahannya dalam mengukir bonsai. Namun, si Robert ini aktrab dipanggil dengan " bonsai' s anak nakal" .Dia telah memenangkan penghargaan mainstream utama dalam bidang membonsai , termasuk penghargaab bonsai Ben Oki International Design Award..
  


F. Quinquan Zhao
   
Quinquan Zhou yang paling terkenal untuk membuat teknik bonsai " penjing " ( lanskap miniatur yang menggabungkan bonsai dengan tanah, dedaunan, dan batu ). Lahir di dekat Sungai Yangtze di Cina Tengah, Zhou telah mengelilingi Eropa, Pasifik, dan Amerika untuk mengajar dan merancang segal sesuatu mengenai bonsai.

Pengerdilan Bonsai

Pengerdilan Bonsai
UKURAN BONSAI
Syarat utama bonsai adalah kerdil, indah-alami dan nampak tua. Langkah pertama pembuatan bonsai adalah membuat tanaman tersebut menjadi kerdil. Kerdil artinya ukuran bonsai tersebut relatif jauh lebih kecil dibandingkan tanaman sejenis yang tumbuh di alam bebas, sampai sekitar seper sepuluhnya atau lebih kecil lagi. Berdasarkan ukurannya bonsai terbagi menjadi 5 kelompok yaitu :

  1. Mame bonsai (sangat kecil) 5-15 cm.
  2. Ko bonsai (kecil) 15-30 cm.
  3. Chiu bonsai (sedang) 30-60 cm.
  4. Dai bonsai (besar) 60-90 cm
  5. Bonsai raksasa (sangat besar) 90-150 cm.

PENGERDILAN
Pada dasrnya semua tanaman dapat dikerdilkan dengan tiga macam perlakuan yaitu cara genetik, cara kimia dan cara fisik. Perlakuan genetik adalah cara persilangan tanaman antar jenis atau varitas dan kemudian seleksi hasil persilangan tersebut. Lewat teknologi mutakhir sifat tanaman dapat dimanipulasi dengan memasukkan gen pembawa sifat kerdil ke dalam tanaman yang dikehendaki. Pengerdilan dengan perlakuan genetik ini memerlukan waktu yang lama dan cara memanipulasi gen dilakukan di dalam laboratorium dan sangat sulit.
Perlakuan kimia adalah dengan memasukkan bahan kimia penghambat pertumbuhan tanaman (retardan), misalnya disemprotkan Cultar 250 EC, akibatnya daun, bunga dan buah mengecil serta ruas antar daun memendek.
Perlakuan fisik adalah cara paling umum dalam pengerdilan bonsai saat ini, antara lain dengan memotong batang/pucuk tanaman (trimming), ditanam pada pot kecil, pemangkasan akar secara berkala, membuang tunas baru (bud nipping) secara terus menerus dan menempatkan bonsai pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh.

PEMOTONGAN BATANG
Cara termudah memendekkan bonsai adalah dengan memotong batang/pucuknya, tetapi bekas pemotongan tersebut sebisanya disembunyikan, karena batang bonsai yang baik adalah yang besar pada pangkalnya dan sedikit demi sedikit mengecil sampai ke pucuknya, maka batang/pucuk bonsai yang dipotong harus digantikan dengan cabang terdekat potongan yang menghadap ke depan dan dibengkokkan ke atas dengan kawat. Apabila ukurannya masih terlalu tinggi, maka dapat dilakukan pemotongan lagi pada cabang yang menggantikan batang tadi sampai ukrannya sesuai dengan yang dikehendaki.
Apabila pada sekitar pemotngan batang tersebut di atas tidak terdapat cabang yang bisa menggantikan batang/pucuk, maka bisa dengan memilih salah satu tunas yang akan timbuh pada sekitar potongan tadi. Dipilihnya cabang atau tunas baru yang menghadap ke depan adalah agar bekas potongan terlindung oleh cabang atau tunas baru yang akan dibengkokkan ke atas.

POT KECIL
Dengan menggunakan pot yang kecil maka media tanamnya juga menjadi sedikit sehingga pertumbuhan akar bonsai terbatas dan terhambat pertumbuhannya. Dengan demikian bagian tanaman di atas tanah (batang, canag dan daunnya) akan menyesuaikan dengan akarnya.
Karena media tanam yang terbatas, maka persediaan makanan dalam media tanam juga sedikit, oleh karena itu bonsai harus diberi pupuk. Makanan yang terserap bonsai akan digunakan untuk memperbesar batang dan cabang serta akar karena pertumuhan memanjang dari akar terhambat, begitu juga pertumbuhan memanjang bagian tanaman di atas tanah.

PEMANGKASAN AKAR
Bonsai yang ditanam pada pot kecil, akarnya akan cepat memenuhi media tanam, sehingga perlu pemangkasan akar dan pergantian media tanam. Setipa pemangkasan akar sebaiknya dilakukan juga pemangkasan daun untuk menjaga keseimbangan tanaman bagian atas dan bawah tanah.
Akar memegang peranan penting dalam mempertahankan bentuk bonsai. Bila akar membentuk cabang atau ranting akar maka batang juga akan membentuk cabang dan rantingnya. Dengan demikian pemangkasan akar akan mendorong terbentuknya cabang, ranting dan anak ranting pada bagian tanaman di atas tanah. Makin banyak cabang, ranting dan anak ranting yang terbentuk, maka makin ukurannya, karena makanan yang tersedia terbagi untuk pertumbuhan cabang, ranting dan anak ranting tersebut.

MEMBUANG TUNAS BARU
Pada umumnya tanaman cenderung tumbuh meninggi dengan pertumbuhan tunas-tunas baru pada bagian pucuk tanaman, sehingga banyak energi yang terpusat ke arah tersebut. Apabila hal ini dibiarkan maka tanaman menjadi tinggi dan cabang bagian bawah akan kekurangan energi untuk pertumbuhannya, bahkan bisa mati dan digantikan cabang baru yang posisinya lebih tinggi dan tanaman menjadi tinggi dan besar. Oleh karena itu pada bonsai harus dilakukan pembuangan tunas (bud nipping) secara terus menerus, kecuali tunas yang diharapkan tumbuhnya untuk penyempurnaan bentuk bonsai. Dengan demikian diharapkan pembagian energi untuk pertumbuhannya dapat terbagi rata untuk semua bagian tanaman.

SINAR MATAHARI
Tanaman yang kekurangan sinar matahari akan mengalami pertumbhan memanjang dan tidak kokoh tumbuhnya (etiolasi). Sinar ultra violet dan biru dari sinar matahari berfungsi untuk menghambat pertumbuhan memanjang tersebut. Oleh karna itu bonsai harus ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah suhu udara. Walaupun bonsai harus ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh, apabila suhu udara setempat sangat tingi, bonsai akan cepat kekeringan. Bila hal ini terjadi tidak ada salahnya bila bonsai mendapat sedikit naungan terutama pada tengah hari, sebaiknya pagi hari tetap mendapat sinar matahari langsung.

MENGECILKAN DAUN
Mengerdilkan daun jauh lebih sulit dari pada mengerdilkan batangnya, oleh karanya sering dijumpai bonsai denga ukuran kerdi tetapi ukuran daunnya masih agak besar dibandingkan dengan ukuran pohonnya.
Salah satu cara mengecilkan daun bonsai adalah dengan menggunduli semua daunnya (total prunning), kemudian mengurangi pemberian air semaksimal mungkin asal tidak layu, maka daun baru yang tumbuh akan lebih kecil. Selama daun masih mengalami pertumbuhan (berwarna hijau muda) selama itu pula penyiraman dikurangi. Apabila daun sudah dewasa (berwarna hijau tua) dan tidak mengalami pertumbuhan lagi maka penyiraman dapat dilakukan normal kembali.
Tidak semua jenis tanaman bisa dikecilkan daunnya dengan cara total prunning ini, hanya tanaman tertentu saja yang sanggunp hidup bila daunnya digunduli. Dengan perlakuan ini tiap tanaman memberikan hasil yang berbeda-beda. Bunut (sejenis beringin) dapat diperkecil daunnya menjadi 20% dari ukuran normalnya Ulmus 15%, Serut 10%, sedangkan Asam Jawa dan Asam Cina tidak bisa diperkecil lagi daunnya.
 
Di era 80-an, pohon beringin pernah menjadi primadona dikalangan pecinta tanaman hias, termasuk saya, sampai cari-cari dilereng gunung untuk mencari pohon beringin yang bagus.Pohon beringin mempunyai nilai tersendiri karena kelebihannya untuk dibentuk manjadi bonsai yang indah. Bentuk daunnya yang kecil juga memudahkan untuk pembentukkan pola tertentu misalnya bulat seperti yang ada pada gambar disamping. Bagi penghobis yang masih kurang memahami untuk proses pembentukkan bonsai pohon beringin, dibawah ini merupakan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan.
1. Tanamlah pohon beringin pada media tanam yang strukturnya padat dan rendah unsur haranya, hal ini dimaksudkan agar tanaman pohon beringin tidak berlebih mandapatkan nutrisi makanan karena jika berlebih maka akan sulit untuk dilakukan proses pembentukkan pada bagian batang.
2. Gunakan kawat stainless kurang lebih berdiameter minimal tiga milimeter. Fungsi kawat yaitu untuk membentuk dahan ke pola tertentu dalam jangka waktu yang tidak terbatas hingga dihasilkan pola yang diinginkan pada saat kawat tersebut dilepas. Cara pemasangan kawat yaitu dengan dililitkan melingkar dari pangkal dahan kearah ujung dahan, hati-hati jangan sampai dahan patah. Proses pelingkaran bisa dibantu menggunakan tang agar hasilnya bisa maksimal. Biasanya setelah kawat dilepas maka pada dahan akan menyisakan bekas lilitan yang menjadikan dahan tersebut unik.
3. Pemupukan: Sering tidak dipahami bahwa pemberian pupuk dasar bukan ditunjukan untuk memacu perkembangan, melainkan demi menjaga kesehatan bonsai. Secara normal, kandungan unsur pupuk bonsai yang biasanya diperlukan yakni nitrogen, fosfor dan potassium.
Nitrogen diperlukan bonsai karena mampu memberikan kesejukan bagi akar sebagai penjaga keseimbangan kadar oksigen di dalam media tanam Sedangkan fosfor berguna sebagai zat senyawa yang dibutuhkan bagi kesehatan perkembangan tanaman dan kegunaan bagi potassium bagi bonsai adalah sebagai pelengkap sinergi antara nitrogen dan fosfor. Selain pupuk juga bisa ditambahkan nutrisi atau vitamin untuk menambah kesehatan tanaman bonsai. Pemberian pupuk sebaiknya diberikan secara bijak agar fungsi utama untuk menjaga nutrisi tanaman cukup namun tidak berlebihan karena jika berlebihan akan mendorong percepatan pertumbuhan pohon beringin yang biasanya diharapkan para penghobis tetap kerdil.
4. Lakukan pemangkasan secara berkala pada daun pohon beringin. Pemangkasan ini akan membuat bentuk bonsai menjadi lebih hidup dan cantik.


Pemilihan Bakal Bonsai

Pemilihan Bakal Bonsai
Bagaimana cara dan bagaimana memilih bakal bonsai yang berkualitas ? Terkadang jika kita memang hobby tanpa sengaja kita menemukan bakal bonsai dengan mudah. Tetapi tetap saja sebelum memilih dan mementukan bakal bonsai kita harus mempunyai gambaran bentuk secara utuh dari bonsai yang akan kita buat. Sebelum memilih dan menentukan bakal bonsai maka setidaknya kita sudah menentukan arah dan bentuk dari bonsai yang akan kita buat. Jika kita sudah mempunyai gambaran bentuk bonsai yang akan kita buat maka menentukan dan memilih bakal bonsai akan lebih mudah. Tetapi tentu saja anda harus mempersiapkan rencana a, b, c dan d mengingat di alam kita jarang mendapatkan bakal bonsai yang sesuai dengan selera kita. Dengan membuat rencana a, b, c, d dan seterusnya maka akan memberikan peluang lebih banyak untuk menentukan dan memilih bakal bonsai. Dengan perencanaan yang matang maka waktu dan tenaga kita untuk berburu bakal bonsai akan lebih banyak memberikan peluang. Alternatif lainnya adalah dengan melakukan perbanyakan tanaman untuk mendapatkan bakal bonsai yang sesuai dengan selera kita. Itu jika upaya kita berburu di alam liar maupun lewat orang orang yang berprofesi sebagai pemburu bakal bonsai sudah tidak membuahkan hasil. Sebenarnya banyak orang yang berprofesi sebagai pemburu bakal bonsai yang bisa kita manfaatkan, sehingga kita tidak perlu repot repot memotong dan menggali bakal bonsai. Berikut ini adalah cara mendapatkan bakal bonsai ::
  1. Persemaian dari biji tumbuhan seperti  sawo, jeruk lingkit dewa daru, nam nam, dll, persemaian dengan biji butuh kesabaran dan butuh waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Perbanyakan dari biji memiliki keununggulan adalah dari gaya atau style yang kita rencanakan dari kecil.
  2. Cangkok, stek, okulasi ; memperbanyak dengan cara mencangkok, stek, okulasi. Perbanyak dengan cara dapat dilakukan terhadap semua pohon atau tanaman yang memenuhi syarat bonsai.
  3. Anakan dari akar ; mengambil anakan dari akar ini sangat mudah dilakukan, anakan akan tumbuh disekitar tanaman induknya, tumbuh dari akarnya (Ranting putri, tanaman sisir)
  4. Dari alam ; kebanyakan jenis ficus dapat ditemukan menempel dipohon lain (diats pohon kelapa, kelapa sawit, pohon yang sebagian mati) menempel diatas bangunan tua, tumbuh dipinggiran sungai (Sepang), batu-batu karang, Keunggulan bakalan dari alam ini adalah bentuknya yg sudah terbentuk oleh alam (karena tiupan angin, kerdil karena kurang makanan)
Jika pilihan anda jatuh pada pencarian dialam baik mencari sendiri atau dengan bantuan tenaga dari pemburu bakal bonsai maka berikut ini adalah sedikit tips dari kami :
  • Pilih bentuk dan ukuran bakal bonsai yang tidak terlalu besar
  • Perhatikan posisi akar akar dari bakal bonsai; usahakan mencari akar yang simetris. Tetapi tentu saja harus disesuaikan dengan model dan bentuk bonsai yang kita inginkan.
  • Carilah sudut pandang bakal bonsai yang akan menjadi depan atau belakang dari bakal bonsai, jika sudah ditemukan maka dapat anda gunakan.
  • Pilih bakal bonsai yang memiliki umur panjang.
  • Perhatikan apakah jenis tumbuhan ( bakal bonsai ) masih hidup atau sudah kering. Terkadang indikator tumbuhnya daun dan tangkai baru tidak menjamin bakal bonsai akan hidup, kerena sering bakal tumbuh ranting muda karena memanfaatkan energi dan nutrisi di batang.
  • Pastikan jenis tumbuhan dari bakal bonsai sehingga kita bisa tahu bentuk daun dan ketahanan tanaman. Jika kita tahu bahwa bentuk daun dari tumbuhan itu berdaun lebar yang tidak memungkinkan untuk di kecilkan maka lebih baik tidak memilih bakal dari tumbuhan tersebut.

Perawatan Bonsai

Perawatan Bonsai
Kita sebagai pemilik atau hobiss tentu harus tahu dan mengerti bagaimana cara memelihara dan merawatnya, melakukan penyiraman, pemupukan, membersihkan dan menjauhkan serta membuang musuh-musuhnya, meletakkan bonsai pada tempat yang tepat agar kena sinar matahari, selain itu juga kita harus menyiapkan peralatan pendukung untuk membantu kita dalam merawat bonsai.
  1. Penyiraman ; agar bonsai tetap kelihatan segar bonsai harus disiram seperti biasa sekurang-kurangnya 2 x sehari pagi dan sore kecuali pada waktu musim hujan kita tidak perlu menyiramnya. Karena bonsai kita letakkan pada tempat yang terbuka (sesuai jenisnya) dan kena sinar matahari penuh serta angin secukupnya, tujuannya adalah agar supaya ada proses penguapan dan tidak terlalu basah. Pada waktu melakukan penyiraman harus kita pastikan bahwa air bekas penyiraman tadi harus mengalir keluar dari lubang bawah pot dan jangan sampai mengendap dalam pot tau ada penyumbatan. Untuk itu media tanam pada bagian dasar harus poros (tidak menampung air terlalu lama yng mengakibatkan pembusukan akar).
  2. Pemupukan ; untuk tetap dapat hidup bonsai harus dipelihara dengan baik, termasuk manambah asupan makanan atau diberikan makanan tambahan seperti pupuk secara teratur. Sebagai contoh penggemar-penggemar diluar negeri khususnya Jepang, memberikan makanan tamabahan untuk bonsai koleksinya yang dibuat dari tepung tulang, tahi ayam, bungkil kedelai dan lain-lain yang dirasa cocok. Karena sekarang teah banyak diproduksi pupuk majemuk buatan terutama yang mengandung unsur-unsur N (nitrogen), P (phosphopr) dan K (kalium), Pupuk ini boleh diberikan asal sesuai kebutuhan tanaman bonsai kita.
    Unsur N terdapat dalam pupuk urea untuk menyuburkan tanaman untuk pembentukan daun-daun.
    Unsur P diperlukan bonsai untuk pertumbuhan bunga atau untuk tanaman baru yang baru mulai tumbuh dan mulai berbunga.
    Unsur K terdapt kalium sulfat gunanya untuk menguatkan serabut-serabut tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh
    Pemupukan diberikan 3 kali dalam setahun yakni berupa NPK 15-15-15 dengan dosis 25-50 gram/4 bulan. Lebih bagus lagi menambahakn pupuk kandang atau kompos dan bahan organik lain secukupnya.
  3. Pemotongan dan pemangkasan
    Pada prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.
  4. Pengawatan (pemasangan kawat)
    Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
  5. Posisi bonsai di pot
    Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot, di pot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
  6. Menciptakan kesan tua
    Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah.

    Proses Penuaan
    Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya (bayi), lalu tumbuh menjadi seorang anak kecil kemudian menjadi remaja dan tumbuh dewasa setelah itu memasuki usia tua lalu seterusnya. Tumbuh dari kecil, muda, lalu remaja setelah itu tua adalah sebuah proses, proses yang harus dilalui setiap manusia yang hidup, proses ini tidak bisa dihindari pasti terjadi pada setiap manusia. Orang bijak mengatakan "SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN MATI DAN KEMBALI PADA SANG PENCIPTA" .Di dalam dunia bonsai ada juga yang disebut dengan proses penuaan (ageing), proses ini bertujuan untuk memberikan kesan tua, sudah lama hidup bisa tampak dari akar-akarnya yang menjuntai tertanam ketanah, akarnya menonjol kepermukaan, batangnya yang lapuk seoalah dimakan usia. Bisa juga dengan menguliti sebagian batang agar terkesan mati sebelah. Mengeruk sebagian batang atau membuat rongga yang disebut juga uro dalam bahasa jepang. Semua yang dilakukan diatas adalah untuk memberikan kesan tua tetapi indah dipandang.
    Proses penuaan ini dilakukan juga dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah. Akar yang menonjol kepermukaan selain dipaksa tapi kelihatan oleh proses dan pengaruh alam. Begitu juga dahan yang mati dan lapuk serta berongga tampak kelihatan karena proses dimakan usia.
  7. Mengecilkan daunSelain memperpendek batang dan mengerdilkan ukuran bunga dan buahnya, para ahli bonsai dapat juga memperkecil ukuran daun. Untuk batas-batas tertentu memang bisa dilakukan, namun tidak seluruh jenis bonsai daunnya dapat dikecilkan seminimal mungkin. Banyak cara dilakukan pebonsai untuk mengecilkan daun pada tanaman bonsai, misalnya dengan membuang terus menerus daun pada pucuk ranting. Maka daun-daun baru akan berukuran lebih kecil lagi dari daun sebelumnya.
    Dalam memperkecil ukuran daun pada bonsai harus diperhatikan juga kondisi bonsai bersangkutan, apakah dalam keadaan sehat atau sakit. Apabila sehat maka pembuangan atau penggundulan seluruh daun bisa dilakukan. Namun 1 mingu atau 2 minggu sebelumnya tanaman harus diberikan pupuk daun terlebih dahulu untuk pembetukan daun-daun baru yaitu kandungan N-nya yang tinggi, penyiraman juga perlu dikurangi seminim-minimnya. Perlakuan ini akan menyebabkan ketidak seimbangan antara bagian-bagian pohon atas dan bagian bawah yaitu pertumbuhan akar dan dan daun. Apabila pertumbuhan daun berhenti maka penyiraman dilakukan seperti biasa lagi.
    Sebagian besar bonsai yang ada apabila dibandingkan dengan daunnya, bunga dan buah selalu tidak seimbang dangan pohonnya. Maka dari itu untuk sedikit menyeimbangkannya perlu dilakukan perngerdilan. Selain cara perngerdilan daun diatas kita lakukan juga secara terus menerus adalah memetik dan membuang ujung-ujung ranting daun muda agar daun yang tumbuh kemudian tetap berukuran kecil.
  8. Ganti Media dan Pangkas Akar
    Bonsai yang sehat dapat dilihat dari pertumbuhan akarnya, pertumbuhan akar tidak akan berhenti malah terus bertambah banyak dan panjang sehingga memenuhi pot. Hal ini dapat menyulitkan air yang akan meresap kedalam tanah karena terhalang oleh akar-akarnya. Mengganti media atau tanah pada tanaman bonsai harus selalu diiringi dengan memangkas akarnya juga.Mengganti media dan memangkas akar harus dilakukan secara berkala tergantung dari jenis, umur tanaman serta keadaan tanaman. Umumnya penggantian media ini dilakukan tiap 1 - 5 tahun dan diiringi juga dengan memangkas akar-akarnya. Pada tanaman ficus misalnya karena akar tanaman ini cepat sekali berkembang dan memanjang, akarnya dapat keluar dari lubang pot dibawahnya bahkan keluar dari dalam pot mejuntai kebawah menuju tanah dibawahnya.
Setelah beberapa bulan nampak bonsai terwujud, untuk melihat perkembangan dari bulan kebulan ,yang berfungsi mengetahui perubahan bonsai sehingga dapat dilakukan pemeliharaan yang lebih baik.

Trik & Tips Bonsai

Trik Membuat Bonsai
Untuk membuat bonsai yang indah dan artistik diperlukan cita rasa seni yang tinggi, mengapa dikatakan demikian karena bonsai juga merupakan barang seni yang hidup. Untuk membuat bonsai yang indah memerlukan waktu yang cukup lama bahkan di training bertahun-tahun. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Berbeda dengan barang seni yang lain yang tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Disitulah letak kelebihan dari bonsai dengan barang seni yang lain. Ada bermacam-macam langkah dalam membuat bonsai yang indah ;

Trik Pengerdilan Bonsai 
Tempat penanaman yang memeliki sedikit media ;Karena ditanam ditempat yang kecil d idalam pot, dalam lobang (rongga) batu karang, media tanam juga sedikit dan terbatas menyebabkan tanaman tidak banyak mendapatkan makanan atau unsur hara dan dengan sendirinya tanaman menjadi lambat berkembang dan tumbuh. Media tanam yang sedikit menyebabkan terbatasnya sumber makanan ini juga menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Pembuangan dan pemotongan tunas-tunas baru gunanya adalah untuk penyempurnaan bentuk dan mempercepat penuaan cabang sebelumnya. Tunas baru juga dapat dipertahankan untuk penyempurnaan bentuk yang kita inginkan. Bila tunas baru dibiarkan kemungkinan besar tanaman akan menjdi rimbun dan lama kelamaan akan kehilangan bentuk yang semula. Selain itu juga tunas baru akan cepat memanjang dan membesar tetapi lemah.
Penggantian media tanam dan mengurangi akar ; penggantian media dan pengurangan akar dilakukan pada waktu-waktu tertentu gunanya adalah untuk menghambat pertumbuhan dahan, ranting dan daun. Perlakuan ini misalnya dilakukan 1 x dalam setahun, namun ada juga mempercepat penggantian media dan pengurangan akar apabila kita lihat tanaman mulai kekurangan makanan dan banyak makin banyaknya akar yang melingkar didalam pot, hal ini bisa kita lihat dengan adanya perubahan dari tanaman.
Sinar matahari (ultra violet) juga mempengaruhi tumbuh kembangnya tanaman. Sinar ini juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman untuk itu tanaman diletakkan pada tempat yang tepat dan disinari matahari penuh. Tetapi ada juga tanaman yang tidak memerlukan sinar matahari secara penuh namun tidak banyak jumlahnya

Trik Mempercepat Pembesaran Cabang atau Dahan
Besar batang, dahan dan cabang serta daun harus proposional dalam artian besar batang dan dahan, daun harus seimbang. Hal ini sangat berpengaruh dengan keindahan bonsai. Sebagai contoh misalnya diameter batang 2 cm maka diameter dahan yang seimbang harus lebih kecil begitu juga dengan diameter cabang harus lebih kecil dari dahan. Lain halnya dengan daun, ada jenis tanaman yang tidak dapat dikecilkan daunnya seminimal mungkin dan ada juga jenis yang dapat dikecilkan daunnya. Tanaman Serut misalnya daunnya dapat dikecilkan seminimal mungkin dari ukuran biasa apabila ditanam di alam. Untuk mengecilkan daun biasanya dengan berbagai macam cara antara lain dengan membuang daunnya terus menerus sehingga didapatkan ukuran yang kita inginkan, ada juga dengan cara meletakknya tanaman pada tempat yang selalu kena sinar matahari.
Sedangkan untuk menyeimbangkan besar dahan dengan batang caranya membiarkan dahan tetap tumbuh membesar dan panjang. Setelah didapat ukuran yang diinginkan dan seimbang dengan batang barulah dahan tadi dipangkas atau dipotong. Tetapi trik membesarkan dahan kelemahannya adalah dahan agak lemah serta jarak antara tunas agak berjauhan. dan memerlukan waktu yang cukup lama.

Trik Menyambung Kembali Dahan/Cabang yang Patah
Membentuk bonsai dengan melilitkan kawat email atau kawat aluminum kalau tidak hati-hati dapat merusak bahkan berakibat fatal bagi bonsai yang akan ditrain. Dahan atau cabang yang dililit atau ditrain akan patah tanpa disengaja. Biasanya hal ini disebabkan setelah dililit kawat, dahan atau cabang akan dilenturkan atau dibengkokkan sesuai arah yang kita inginkan. Bila tidak hati-hati dahan atau cabang akan patah pada saat kita bengkokkan. Patah dahan atau cabang biasanya terjadi pada jenis tanaman yang memiliki kayu yang keras contohnya Serpang, Sisir, Bogenvile.
Ada berbagai macam trik atau cara mengatasi atau memulihkan dahan atau cabang yang patah, dengan catatan patah dahan atau cabang jangan dibiarkan terlalu lama. Pada saat patah dahan atau cabang harus cepat diambil tindakan dengan cara mengembalikan posisinya kembali, tempat atau luka yang patah harus segera dibungkus dengan plastik agar tidak terkena air atau diikat supaya tidak bergerak.
Untuk mengatasi patah dahan atau cabang bisa juga dengan membungkusnya dengan pasta. Setelah beberapa hari pasta ini nantinya akan berubah menjadi seperti karet pembungkus luka. Pasta ini tidak diproduksi di Indonesia melainkan hanya diproduksi di Jepang mungkin bisa diperoleh khusus di nursery Bonsai.

Selasa, 27 Agustus 2013

Pruning (Pemangkasan)

Pruning (Pemangkasan) Bakalan Bonsai

Definisi Pruning (Pemangkasan) Bakalan Bonsai

Pruning (Pemangkasan) Pada Bakalan Bonsai
  Pruning atau Pemangkasan adalah penghilangan beberapa bagian tanaman, seperti pada daun, tangkai dan ranting pada tanaman. Pada bakalan bonsai, pemotongan dilakukan bertujuan menjadikan bagian-bagian tanaman yang berpenyakit, tidak produktif, atau yang tidak diinginkan.
                                                                                                                                                    




Pemangkasan Bonsai dilakukan bertujuan untuk penghilangan bagian tanaman,sedangkan dalam proses pemangkasan dahan tanaman, bagian tanaman yang dihilangkan atau di pangkas ialah bagian dahan atau ranting pada bakalan bonsai.

Manfaat dari Pruning / Pemangkasan pada Tanaman atau Bakalan Bonsai terdapat 4 dasar manfaat pruning ini:

1. Mengatur arah tumbuh tanaman
Pertama tanaman cenderung akan tumbuh terus, baik tumbuh ke atas maupun tumbuh ke samping. Pertumbuhan yang tidak diarahkan pada beberapa jenis tanaman buah, akan menghasilkan tajuk tanaman yang umumnya tumbuh memanjang ke arah atas (Jawa : nglancir), dengan batang atau cabang tunggal. Kuatnya dominasi apikal (tunas ujung) di bagian ujung tanaman, memacu tanaman untuk terus tumbuh meninggi ke arah atas, dan salah satu cara untuk mematahkan dominasi apikal tersebut adalah dengan cara pemangkasan, yang akan merangsang keluarnya pertumbuhan tunas-tunas samping atau tunas lateral. Dengan demikian, bentuk tanaman sebagai manifestasi pertumbuhan tanaman menjadi lebih ideal dan seimbang, baik pertumbuhan ke arah atas maupun ke arah samping.

2. Menjaga Kesehatan Tanaman
Kesehatan tanaman secara keseluruhan juga sangat dipengaruhi oleh bentuk tanamannya. Banyak dahan dan ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari secara langsung.

3. Mengurangi bagian tanaman yang tidak produktif (parasite)
Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, lebih bersifat parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Itu sebabnya, banyak tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, namun teramat sangat jarang memunculkan bunga/buah. Jika muncul bunga/buah, maka bunga dan buah yang muncul jumlahnya terbatas atau sedikit sekali. Fotosintat yang terbentuk hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke bagian tanaman yang bersifat parasit tersebut, dan pada akhirnya hanya sangat sedikit jumlah fotosintat yang akhirnya dialokasikan oleh tanaman untuk memunculkan bunga dan buah.

4. Mengurangi habitat hidup bagi OPT
Tanaman yang dipangkas teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energy utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik, mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organism pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil yang optimal pula.

   

Sejarah Bonsai

Sejarah Bonsai


Sejarah Bonsai
- Bonsai memiliki sejarah yang panjang, bonsai bermulai dari Dinasti Tang. Kata Bonsai sendiri memiliki arti, Definisi Bonsai ini biasa disebut Tanaman Kerdil. Bonsai berasal dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut penjing dari periode Dinasti Tang. Di makam putra dari Maharani Wu Zetian terdapat lukisan dinding yang menggambarkan pelayan wanita yang membawa pohon berbunga dalam pot dangkal.






Pot dangkal berukuran kecil ini merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam.
Kalangan bangsawan di Jepang mulai mengenal penjing sekitar akhir zaman Heian. Aksara kanji untuk penjing dilafalkan orang Jepang sebagai bonkei. Sama halnya dengan di Cina, bonkei di Jepang juga merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam. Seni yang hanya dinikmati kalangan atas, terutama kalangan pejabat istana dan samurai, dan baru disebut bonsai pada zaman Edo
Menanam bonsai adalah pekerjaan sambilan samurai zaman Edo, saat bonsai mencapai puncak kepopuleran. Sejak zaman Meiji, bonsai dianggap sebagai hobi yang bergaya. Namun pemeliharaan bonsai dan penyiraman memakan banyak waktu. Sejalan dengan lingkungan tempat tinggal di Jepang yang makin modern dan tidak memiliki halaman, penggemar bonsai akhirnya terbatas pada kalangan berusia lanjut.

Jenis - Jenis Tanaman Bonsai

Jenis - Jenis Tanaman Bonsai

Jenis - Jenis Bonsai atau Tanaman yang bisa dijadikan Bonsai
Jenis-Jenis Bonsai yang memilki nilai seni dan jual tinggi.
- Bonsai merupakan tanaman kerdil atau tanaman yang dikerdilkan, umumnya semua tanaman dari semua jenis tanaman dapat dikerdilkan atau dijadikan bonsai. Namun dari berbagai tanaman seperti jenis tanaman buah-buahan, kayu-kayuan, pakis, pinus, serta tanaman bunga yang dapat dijadikan bonsai yang memiliki nilai seni  serta nilai jual tinggi umumnya yang mempunyai kriteria tanaman yang dapat dijadikan bonsai salah satunya memiliki keunikan pada bagaian akar dan batang serta tanaman yang berumur panjang.




Untuk itu kita perlu tahu jenis-jenis tanaman apa saja yang bisa dijadikan bonsai. Berikut ini jemis tanaman atau pohon yang dapat dijadikan tanaman bonsa yang mempunyai
nilai seni dan jual tinggi.

1. Amplas / Rempelas ( Nama Binomial : Ficus Ampelas)
Bonsai Rempelas












2. Anting Putri ( Nama Binomial : Wrightia Religiosa)
Bonsai Anting Putri











3. Asam Jawa ( Nama Binomial : Tamarindus Indica )
Bonsai Asem Jawa











4. Asam Londo ( Nama Binomial : Pithecellobium )
Bonsai Asem Belanda










5. Azalea ( Nama Binomial : Rhododendrom indica )
7. Beringin ( Nama Binomial : Ficus )

Bonsai Loa ( Nama Binomial : Ficus racemosa ) atau Lo / Loa ( Dalam Bahasa Jawa )
Bonsai Loa










- Beringin (Ficus benjamina)
- Beringin elegant (Ficus compakta)
- Beringin filipin (not available)
- Beringin Karet (Ficus retusa)
- Beringin Taiwan / Kimeng (Ficus Microcarpa)
Bonsai Kimeng










- Beringin Korea (Ficus Compacta)

8. Santigi ( Nama Binomial : Pemphis acidula )
Bonsai Santigi











9. Cemara ( Nama Binomial : Juniperus )
Bonsai Cemara














Terdiri dari bermacam-macam jenis Cemara : Cemara buaya, Cemara Udang, cemara Pua pua, Cemara duri.
10. Cempaka Kuning ( Nama Binomial : Michelia champaka )
12. Delima ( Nama Binomial : Punica granatum )

Delima Batu, Delima putih, delima wulung/hitam.
Bonsai Delima Batu





















13. Duwet / Jamblang ( Nama Binomial : Eugina cumini) Duwet putih

14. Jambu Biji atau Jambu Kerikil ( Nama Binomial : Psidium guajava )
Bonsai Jambu Kerikil











15. Jeruk Kingkit ( Nama Binomial : Triphasia tripolia )

Bonsai Jeruk Kingkit












16. Kawista ( Nama Binomial : Feronia limonia ) dan Kawista Batu ( Nama Binomial : Feronia lucida )
Bonsai Kawista











17. Kemuning ( Nama Binomial : Murraya Panniculata )
Bonsai Kemuning














18. Landepan ( Nama Binomial : Barleria prionotis )
19. Maja ( Nama Binomial : aegle marmelos )
20. Mirten ( Nama Binomial : Malphigia coccigera )

Bonsai Mirten












21. Murbei / Murbai / Besaran ( Nama Binomial : Morus alba )
Bonsai Murbei











22. Mustam / Irengan ( Nama Binomial : diospyros montana )
23 Pilang (Nama Binomial : acacia leocophloea )
24. Pinus ( Nama Binomial : Pinus Mercusii )

25. Rukem ( Nama Binomial : Flacourtia indica )
Bonsai Rukem












26. Serut ( Nama Binomial : Streblus asper )

Bonsai Serut












27. Sianto / dewondaru ( Nama Binomial : Eugenia uniflora )

Bonsai Sianto











28. Sisir ( Nama Binomial : Cudrania cochin sinensis )
29. Sancang ( Nama Binomial : Phemna microphyla )
Bonsai Sancang 











30. Ulmus ( Nama Binomial : Ulmus lanceofolia )
31. Wahong ( Nama Binomial :  Premna mycrophylla )
32. Wareng ( Nama Binomial : Gmelina aciatica )
33. Waru ( Nama Binomial : Hibiscus tiliaceus)
34. Walikukun ( Nama Binomial : Schoutenia ovata )
Bonsai Walikukun














34. Melati ( Nama Binomial : Jasmine )

Bonsai Melati atau Bonsai Jasmine











35. Bonsai Bugenvil / Bunga Kertas / Bogenvil / Buogainvil  Nama Binomial : Bougainvillea ) 


Bonsai Bogenvil atau Bonsai Bunga Kertas















36. Lohansung ( Nama Binomial : Podocarpus macrophyllus)


Bonsai Lohansung













37. Buxus atau Boxus  ( Nama Binomial : Buxus sempervirens)
Bonsai Buxus